Rabu, 05 Juni 2013

BlackBerry "Lepas" BBM ke Android dan iPhone

BlackBerry "Lepas" BBM ke Android dan iPhone - Sebuah "kejutan" disampaikan BlackBerry dalam BlackBerry Live 2013 di Orlando, AS, pada Selasa (14/5/2013). Layanan "jagoan" mereka, BlackBerry Messenger (BBM), akan tersedia untuk Android dan iOS.

CEO BlackBerry, Thorsten Heins, mengatakan, BBM untuk platform lain akan tersedia pertengahan tahun ini untuk perangkat iPhone (iOS 6 ke atas) dan Android (Ice Cream Sandwich).

"Ini merupakan pernyataan percaya diri kami bahwa platform BlackBerry 10 sudah cukup bagus sehingga BBM bisa disebarkan ke sistem lain," ujar Heins.

Pada awalnya, BBM di Android dan iOS akan memliki fitur standar seperti pengiriman pesan dan Group. Namun, Heins berjanji fitur yang lebih lanjut juga akan hadir. Hal itu termasuk, ujarnya, BBM Video, Voice, dan Screen Share.

Rumor akan hadirnya BBM di platform lain, terutama Android, memang sudah terdengar sejak 2012. Akhirnya, di gelaran BlackBerry Live 2013, hal ini diresmikan.

"Kami membuat platform BBM lebih kuat dari sebelumnya," ujar Heins.

Di acara yang sama, BlackBerry juga mengumumkan fitur baru BBM Channel yang sedang dalam tahap Beta (uji coba).

Fitur BBM Channel akan memungkinkan terbentuknya komunitas berbasis BBM. Nantinya BBM Channel akan dimanfaatkan brand atau selebriti.

Jumat, 05 April 2013

Konsumen Cerdas Paham Perlindungan Konsumen

Konsumen Cerdas Paham Perlindungan Konsumen - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menekankan persoalan perlindungan konsumen, sebagai salah satu fokus untuk menguatkan perdagangan dan pasar domestik.

Ia mengatakan itu dalam rapat kerja tahunan, Kamis (14/3/2013), "Perlindungan konsumen menjadi perhatian serius karena besarnya potensi konsumsi Indonesia, namun belum didukung oleh pemahaman konsumen akan hak dan kewajibannya secara memadai," katanya.

Temuan 621 kasus produk tidak layak edar oleh Kementerian Perdagangan sepanjang 2012, menjadi salah satu indikatornya . Angka itu naik drastis ketimbang penemuan di tahun 2011, yang hanya mencapai 28 kasus.

"Ini seperti fenomena gunung es, karena kesadaran konsumen untuk melapor saat menemukan produk tak layak, masih sangat rendah. Penemuan kasus tersebut masih banyak bergantung pada kinerja penyidik sipil. Artinya jika ditelusuri, peredaran barang tak layak di pasar domestik, jumlahnya masih cukup banyak," katanya.

Kasus itu terdiri atas 34 persen produk melanggar persyaratan standar nasional Indonesia (SNI), 22 persen melanggar manual kartu garansi, 43 persen melanggar ketentuan label dalam Bahasa Indonesia, serta satu persen tidak memenuhi ketentuan produk yang diawasi distribusinya.

Sebagian besar produk yang tidak layak itu adalah produk impor. Pelanggaran SNI mendominasi, padahal SNI dibuat sebagai standar minimal kelayakan produk. Dari ribuan produk, baru 83 produk atau baru sekitar satu persen yang diwajibkan memenuhi ketentuan SNI.

Arus barang yang kian bebas pada era liberalisasi perdagangan, menuntut konsumen lebih jeli dan teliti. Kalau mereka ceroboh memilih produk, tidak hanya kerugian materi yang harus diderita, tetapi keamanan dan keselamatan mereka juga ikut terancam. Dengan penduduk sekitar 240 juta jiwa, menjadi Indonesia sasaran empuk dari serbuan produk impor.

Barang-barang tidak layak tersebut telah beredar luas, dan tidak mungkin semuanya teridentifikasi petugas. Artinya konsumenlah yang harus berperan aktif. Karena itu, tuntutan menjadi konsumen cerdas sangatlah penting. Namun sayang, kesadaran konsumen kita masih rendah.

Salah satu indikasinya adalah masih minimnya pengaduan yang masuk ke Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Sepanjang tahun 2012, lembaga itu mencatat pengaduan konsumen sebanyak 620 kasus. Bandingkan dengan Hongkong yang pada tahun 2012 mencatat ada 25.280 kasus.

Lalu, bagaimana caranya untuk bisa menjadi konsumen cerdas?

Pertama, teliti sebelum membeli. Konsumen tidak perlu takut untuk bertanya atau memperoleh informasi langsung dari pelaku usaha. Kedua, memperhatikan label, manual kartu garansi, dan masa kedaluwarsa. Ketiga, pastikan produk sesuai dengan SNI.

Dari sekitar 30.000 produk, baru 7.618 produk yang mengantongi SNI, yang 90 di antara nya berupa SNI wajib. Dari jumlah itu, sebanyak 6.300 di antaranya sudah kedaluwarsa dan perlu ditinjau ulang

Keempat, beli sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan. Konsumen harus menjadi konsumen cerdas dalam menyikapi berbagai tawaran diskon yang menggi urkan dari pusat-pusat perbelanjaan. Tidak semua produk yang dijajakan benar-benar dibutuhkan. Kementerian Perdagangan berencana menyelidiki tawaran diskon yang kian marak. Apakah memang benar ada potongan harga, atau jangan-jangan hanya akal-akalan si pe njual.

Kelima, tegakkan hak dan kewajiban Anda selaku konsumen. Jika konsumen merasa produk yang dibeli tidak sesuai dan merugikan kepentingannya, konsumen bisa menempuh langkah advokasi.

Sayangnya, hasil survei yang dilakukan Badan Perlindungan Konsumen Na sional (BPKN) menunjukkan hanya 35,8 persen yang paham bahwa konsumen memiliki hak atas advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa.

Hanya 11,3 persen mengetahui bahwa hak tersebut dijamin undang-undang. Artinya, masih sedikit konsumen yang pa ham akan hak-haknya. Hal ini menjadi celah bagi peredaran barang tak layak.

Untuk memacu kesadaran konsumen, Kementerian Perdagangan telah meluncurkan sistem pengawasan perlindungan konsumen secara daring (online). Sistem ini memiliki jaringan pengaduan di 33 provinsi.

Sistem tersebut bisa diakses melalui http://siswaspk.kemendag.go.id. Lewat saluran tersebut, konsumen tak perlu mengadu lewat e-mail, Facebook, atau Twitter, yang sering kali menyebabkan kriminalisasi terhadap konsumen, seperti pada kasus Prita.

Ketentuan soal perlindungan konsumen sebenarnya sudah banyak. Selain Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, setidaknya masih ada lima UU lagi yang juga mengatur perlindungan konsumen. Sebut saja UU No 5/1984 tentang Perindu strian dan UU No 7/1996 tentang Pangan. Namun, aturan-aturan tersebut belum efektif melindungi konsumen.

Semakin banyak konsumen yang kritis, secara otomatis peredaran barang-barang tidak layak berkurang dengan sendirinya. Konsumen cerdas juga lebih mencin tai produk dalam negeri ketimbang produk impor. Gerakan mencintai dan membeli produk lokal menjadi benteng terakhir di tengah derasnya aliran barang-barang impor. Dengan mengabaikan produk impor, industri dalam negeri akan tumbuh dan pengangguran pun semakin berkurang.

Konsumen cerdas yang memilih produk berkualitas dan produksi dalam negeri, menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi. Semakin banyaknya konsumen cerdas diharapkan bisa mengerem impor dan mendorong ekspor. Postur ekspor-impor yang sehat membuat pertumbuhan ekonomi maksimal.

Rabu, 13 Maret 2013

Alasan Wanita Suka dengan Berondong

Alasan Wanita Suka dengan Berondong - Memiliki pasangan yang umurnya lebih muda atau berondong kini sudah bukan merupakan hal yang tidak biasa. Bahkan juga sudah menjadi tren. Kira-kira apa alasan wanita memilih untuk menjalin hubungan spesial dengan pria yang lebih muda dari mereka? Yuk, simak selengkapnya di sini, seperti dirangkum dari All Women Stalk.

1. Ada Kesempatan
Selama ini yang sudah bukan hal tabu lagi adalah pria menjalin hubungan percintaan dengan wanita yang umurnya lebih muda. Wanita pun juga punya hak dan kesempatan yang sama untuk bisa memiliki hubungan spesial dengan berondong. Apakah Anda juga tertarik untuk memiliki pria yang umurnya lebih muda dari Anda?

2. Lebih Tegas
Banyak pria yang menyukai wanita yang tegas. Mayoritas wanita yang umurnya jauh lebih tua dari kekasihnya memiliki sifat tersebut. Tak heran bila banyak berondong yang jatuh hati dengan wanita yang umurnya di atas mereka. Wanita pun tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk dicintai pria muda tersebut.

3. Menyenangkan
Terkadang wanita memilih membina hubungan asmara dengan berondong karena tujuan untuk bersenang-senang saja dan tidak serius. Sehingga tidak akan ada komitmen yang membuat mereka memikirkan tentang hubungan jangka panjang.

4. Sayang & Cinta
Sayang dan cinta tak memandang usia. Itulah alasan yang paling kuat mengapa wanita mau berkencan dengan pria yang lebih muda dari mereka. Meskipun berondong, bukan berarti mereka tidak bisa bertanggung jawab.

5. Lebih Dewasa
Jika mengencani berondong, wanita akan belajar menjadi pribadi yang lebih dewasa. Pria yang lebih muda juga akan menyukai kedewasaan wanita yang usianya di atas mereka.

6. Terlihat Awet muda
Berkencan dengan berondong juga membuat wanita terlihat lebih awet muda. Mereka akan kembali menikmati masa-masa menyenangkan seperti 'ABG' atau pasangan muda lainnya.